Rabu, 11 Februari 2015

LINGKUP BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MENENGAH DAN PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Sebagai tenaga kependidikan, guru memerlukan pengetahuan tentang administrasi pendidikan. Pengetahuan itu dapat membantu untuk mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugas-tugas.
Dalam hal ini setidaknya para tenaga kependidikan memahami pengertian, fungsi, lingkup bidang garapan administrasi pendidikan, serta pelaksanaan peran guru yang memerlukan bantuan pemahaman dan keterampilan dalam administrasi pendidikan. Untuk itu perlu dipahami pula peranan administrasi pendidikan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional serta peranan pendidikan administrasi pendidikan dengan pencapaian tujuan sekolah.
2.      Rumusan Masalah
1.       Apa yang dimaksud dengan adminsitrasi pendidikan menengah?
2.       Apa fungsi administrasi pendidikan menengah?
3.       Bagaimana peranan guru dalam administrasi pendidikan menengah?
3.      Tujuan
1.      Untuk memahami apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan menengah.
2.      Untuk memahami fungsi administrasi pendidikan menengah.
3.      Untuk memahami peranan guru dalam administrasi pendidikan menengah.
4.      Manfaat
1.4.1        Secara teoritis
Diharapkan memberikan pengetahuan lebih terhadap Administrasi Pendidikan dan Peranan Guru untuk dapat memahami konsep yang telah diberikan selama perkuliahan di kampus.
1.4.2        Secara praktis
Sesuai dengan pengetahuan yang telah diperoleh, mahasiswa lebih mengetahui perkembangan profesi kependidikan tentang administrasi pendidikan.



BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan dengan meninjaunya dari berbagai aspeknya.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengetian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, penilaian.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adlah keseluruhan yang terdiri dari bagian itu berinterksi dalam suatu untuk merubah menjadi keluaran.
Keempat, administrsi pendidikan juga dapat dilihat dari segi memanjemen jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju pad usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujaun pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan di lihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodho dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Keenam, administrsi pendididkan juga dapa dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok oranga bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam masalah dan ia haru memecahkan masalah itu.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
Kedelapan, administrasi seringkali di artikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat menyatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.
Untuk lebih memahaminya akan dijelaskan lebih lanjut dan secara ringkas perlu ditegaskan hal-hal berikut:
1.      Administrasi pendidikan menengah merupakan bentuk kerja sama personel pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah itu. Tujuan umum yang akan dicapai dalam kerja sama itu adalah membentuk kebribadian murid sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sesuai dengan tingkat perkembangannnya pada usia pendidikan menengah.
2.      Administrasi pendidikan menengah merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan menengah dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanan, pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya.
3.      Administrasi pendidikan menengah merupakan usaha untuk melakukan manajemen sistem pendidikan menengah.
4.      Administrasi pendidikan menengah merupakan kegiatan memimpin, mengambil keputusan serta berkomunikasi dalam organisasi sekolah sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan menengah.
Adminsitrasi pendidikan dapat diartikan sebagai proses pengendalian kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung di suatu sekolah (Anonim, Canser.2011). Sekolah merupakan bentuk organisasi pendidikan. Seperti yang telah dijelaskan, organisasi diartkan sebagai wadah dari kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber, di samping sumber yang ada di luar dirinya, seperti uang, material, dan waktu. Agar kerja sama itu berjalan dengan baik, maka perlu ada aturan. Karena orang yang bekerja sama serta situasi kerja sama itu berbeda dari satu tempat ke tempat lain, maka terjadi suasana yang berlainan antara satuan kerja sama yang satu dengan yang lain. Sekolah adalah organisasi yang diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal pendidikan menengah, maka organisasi itu diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan menengah.
Bila diamati lebih lanjut ada beberapa hal penting yang menjadi ciri organisasi sekolah, termasuk pendidikan menengah. Ciri itu adalah :
1.      Adanya interaksi (saling pengaruh) antara berbagai unsur sekolah. Interaksi itu mempunyai tujuan, pola, dan aturan. Yang dimaksud dengan tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sekolah melalui kerja sama antar unsur itu (Soetjipto,2004). Pola mengandung pengertian bentuk perilaku yang relatif tetap. Aturan mempunyai arti bahwa kelompok tersebut menganut norma-norma tertentu dalam melaksanakan interaksi itu.
Interaksi antar unsur di sekolah meliputi:
·         Interaksi yang ada di sekolah itu sendiri, misalnya antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan karyawan, antara guru dengan siswa.
·         Interaksi antara sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya misalnya antara sekolah dengan sekolah lain yang setingkat atau sekolah lain yang memiliki jenjang lebih tinggi.
·         Interaksi antara sekolah dengan lembaga non pendidikan misalnya interaksi antara pendidikan menengah dengan karangtaruna.
·         Interaksi antara sekolah dengan masyarakat, misalnya interaksi sekolah dengan orang tua, murid, dan pemerintah.
2.        Adanya kegiatan. Kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah sangat banyak. Untuk mudahnya kegiatan ini dapat ditinjau dari dua dimensi yaitu dimensi pengajaran dan dimensi pengelolaan. Ada kegiatan yang langsung berhubungan dengan kegiatan pengajaran dan ada yang tidak langsung. Demikian pula ada kegiatan yang langsung berhubungan dengan pengelolaan dan ada yang tidak. Jika dimensi itu digabungkan kita dapat membedakan kegiatan itu menjadi empat kategori pokok dan satu kategori pendukung, yang merupakan titik temu dari keempat kategori pokok tadi.empat kategori pokok itu adalah:
·      Yang berhubungan langsung dengan pengajaran sekaligus langsung dengan pengelolaan, meliputi:
a.       Kurikulum.(perangkat mata pelajaran)
b.      Supervisi (pengawasan).
·      Yang berhubungan langsung dengan pengelolaan tetapi tidak langsung dengan pengajaran, yaitu:
a.       Kesiswaan.
b.      Keuangan.
c.       Prasarana dan sarana.
d.      Kepegawaian.
e.       Layanan khusus.
·      Yang tidak berhubungan langsung baik dengan pengajaran maupun dengan pengelolaan.
a.       Hubungan sekolah- masyarakat (Husemas)
b. Badan Pembantu Penyelenggara dan Pembangunan (BP3) seperti program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
·      Yang tidak langsung berhubungan dengan pengelolaan tetapi langsung dengan pengajaran.
·      Kegiatan pendukung, yaitu pengelolaan ketata-usahaan yang diperlukan oleh semua kegiatan butir 1 sampai 4 itu.
Administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang,mengadakan dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia,uang, peralatan dan waktu). Tujuan pendidikan disini bermaksud memberikan arah kegiatan serta kriteria keberhasilan kegiatan tersebut.
Untuk memahami apa yang telah diuraikan secara lebih baik, secara ringkas  perlu ditegaskan hal-hal sebagai berikut :
·         Administrasi pendidikan menengah merupakan bentuk kerjasama personal pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah.
·         Adiministrasi pendidikan menengah merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan menengah, dimulai dari perencanan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilain tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya.
·         Administrasi pendidikan menengah merupakan usaha untuk melakukan sistem manajemen pendidikan menengah.
Bila diamati lebih lanjut, ada beberapa hal penting yang menjadi ciri dari suatu organisasi sekolah, termasuk dalam pendidikan menengah . diantaranya yaitu :
1.      Adanya interaksi (saling pengaruh) antara berbagai unsure sekolah. Interaksi itu sendiri meliputi : interaksi yang ada disekolah itu sendiri, interaksi antara sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya, interaksi antara sekolah dengan lembaga nonpendidikan serta interaksi antara sekolah dengan masyarakat. Dalam interaksi ini mempunyai tujuan,pola serta aturan.
2.      Adanya kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah yang sangat banyak. Untuk mudahnya kegiatan ini dapat ditinjau dari dua dimensi, yaitu dimensi pengajaran dan dimensi pengelolaan. Jika kedua dimensi tersebut digabungkan maka kita  dapat membedakan kegiatan tersebut menjadi empat kategori pokok dan satu kategori pendukung yaitu :
1)      Yang berhubungan langsung dengan pengajaran sekaligus dengan pengelolaan,meliputi: kurikulum,supervise
2)      Yang berhubungan langsung dengan pengelolaan tetapi tidak langsung dengan pengajaran,meliputi:kemuridan,keuangan,sarana dan prasarana,kepegawaian, serta layanan khusus.
3)      Yang tidak berhubunngan langsung baik dengan pengajaran maupun dengan pengelolaan,meliputi: hubungan sekolah-masyarakat(husemas) dan BP3.
4)      Yang tidak berhubungan langsung dengan pengelolaan tetapi langsung dengan pengajaran.
Kegiatan pendukung, yaitu pengelolaan ketatausahaan yang diperlukan oleh semua butir 1-4.
2.2    Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Dalam lingkup Administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam  menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personal sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya klaboratif. Artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama dan bukan bersifat individual (Asyahban,2012).
Guru melaksanakan tugas utamanya yaitu mengelola proses belajar-mengajar, dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Karena sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen yang lainya. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual atau sendiri. Oleh karena itu personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan, dalam hal ini tujuan sekolah menengah. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut (Imey, 2011). Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha tersebut. Oleh karena itu fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
Di sekolah guru berada dalam administrasi sekolah. Dalam hubungan administrasi sekolah guru di tuntut bekerja, disini  guru berfungsi sebagai administrator. Sebagai administrator guru dituntut bekerja secara administratif dan teratur.
Dalam buku pedoman administrasi dan supervisi yang di terbitkan oleh depertemen pendidikan dan kebudayaan tertulis tugas dan tanggung jawab guru sebagai adminitrator sebagai berikut :
1)      Menguasai program pengajaran (garis-garis besar program)
2)      Menyusun program kegiatan mengajar
3)      Menyusun model satuan pelajaran dan pembagian waktu
4)      Melaksanakan tatausaha kelas, antara lain pencatatan data murid
Di dalam Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa : ”Tenaga kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru” ini berarti bahwa selain perannya untuk menyukseskan kegiatan administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jika karier yang ditempuhnya nanti adalah pengawas, kepala sekolah atau pengelola satuan pendidikan yang lain.
























BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adminsitrasi pendidikan menengah dapat diartikan sebagai proses pengendalian kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung di suatu sekolah menengah.
Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha tersebut. Oleh karena itu fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
Di sekolah guru berada dalam administrasi sekolah. Dalam hubungan administrasi sekolah guru di tuntut bekerja, disini  guru berfungsi sebagai administrator. Sebagai administrator guru dituntut bekerja secara administratif dan teratur.
Dalam buku pedoman administrasi dan supervisi yang di terbitkan oleh depertemen pendidikan dan kebudayaan tertulis tugas dan tanggung jawab guru sebagai adminitrator sebagai berikut :
1)      Menguasai program pengajaran (garis-garis besar program)
2)      Menyusun program kegiatan mengajar
3)      Menyusun model satuan pelajaran dan pembagian waktu
4)      Melaksanakan tatausaha kelas, antara lain pencatatan data murid
Dalam lingkup Administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam  menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personal sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.





DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Canser. 2011. http://cancer55.wordpress.com/2011/05/27/peranan-guru-dalam-administrasi-pendidikan-di-sekolah/. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan di Sekolah. Diakses tanggal 16 September 2014.
Asyahban. 2012. http://asyahban.blogspot.com/2012/01/profesi-keguruan-administrasi.html. Profesi Keguruan Administrasi. Diakses tanggal 16 September 2014.
Imey. 2011. http://imeyshare.blogspot.com/2011/07/makalah-administrasi-pendidikan.html. Makalah Administrasi Pendidikan. Diakses tanggal 16 September 2014.
Soetjipto, Prof. Buku Profesi Keguruan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2012.

1 komentar:

  1. Gambling App Store for Android & iPhone - JTM Hub
    We 여주 출장마사지 can check the list of 수원 출장안마 all the gambling apps that we have 안양 출장샵 found, that has made it an 영천 출장샵 absolute plus for Android, iPhone & iPad. 정읍 출장마사지

    BalasHapus