Selasa, 12 November 2013

Kisah Sang Capricorn Menuju Puncak Tertinggi

Capricorn atau sang kambing gunung selalu ingin mendaki ke puncak yang paling tertinggi. Kakinya menjejak tanah, tapi matanya membidik ke titik paling tinggi. Ia ingin menjadi yang paling hebat, dan ia akan mewujudkan ambisinya dengan langkah-langkah yang tetap dan menapak. Kambing gunung tenang dan tahu, tak perlu menjadi elang untuk mencapai ke puncak gunung tertinggi.
Kebaikannya adalah ia membumi.
Bahayanya ia duniawi.
Bersaing adalah dorongan alami hewan jantan. Dalam kebaikan atau keburukannya, Capricorn adalah sosok yang teguh.

Di dunia ini banyak kisah-kisah yang menarik dari senang, sedih, marah, dan ambisius. Semua hal tersebut sangat berarti bagi seorang capricorn.

Ini merupakan Kisah dari Hidupku sebagai seorang capricorn.

Sejak lahir aku tak pernah tau akan diriku sendiri, siapa aku, dan siapa dia. Aku merasa menjadi orang yang terpaksa untuk dilahirkan. Waktu terus berputar, semakin hari aku merasa tidak diperdulikan. Siapa aku, siapa dia, aku hidup sendiri dan untuk sendiri. Aku dilahirkan dari keluarga yang biasa-biasa saja, namun dibalik itu semua tersimpan kenangan manis, buruk, dan benci. Setiap aku melihat kakakku pergi ke sekolah aku selalu merasa duduk di depan pekarangan rumahku dan selalu bertanya kapan ia pulang ke rumah. kenangan tersebut terus teringat. ada waktu yang kuingat pada hari itu kakaku pergi ke sekolah seperti biasa dan aku juga seperti biasa ada didepan pekarangan rumahku. tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, aku tetap menunggu kakakku, hingga suatu ketika diriku melihat sesosok orang, ternyata kakaku yang pulang dengan daun pisang yang lebar. saat itu aku berfikir kenapa kakaku pulang dengan daun pisang, apakah aku juga akan melakukan hal itu.?? mungkin tidak..? kenapa harus seperti itu, apakah ada yang salah dalam diriku. aku saat itu hanyalah seorang bocah dan yang kuingat hanyalah pada saat itu saja. ketika kakaku pulang dengan membawa daun pisang. lalu selama ini apa yang ku perbuat, apakah hanya menunggu kakaku membawa daun pisang pulang. sekarang aku benar-benar tak mengerti apa yang kulakukan dan kemana saja diriku ini tidak salahkah diriku seperti ini..?????

beranjak dewasa aku mengingat beberapa kejadian. aku sudah sedikit besar aku mengingat benar aku berfoto bersama kakak-kakakku, kakaku ada dua, kakaku yang pertama seorang laki-laki, dan kedua kakak perempuan. dan aku yang ketiga seorang anak kecil, paling pendek pada saat itu.
bersambung.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar