Jumat, 04 Juli 2014

PULAU DEWATA DALAM HUBUNGAN ANTAR NEGARA



PEMBAHASAN

A.    Alasan Bali disebut sebagai Pulau Dewata
Bali disebut sebagai Pulau Dewata karena sebagian besar penduduk Bali memeluk agama Hindu. Agama Hindu mengenal banyak Dewa sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa (Sang Hyang Widhi Wasa) di dalam melaksanakan kekuasaan yang tak terbatas atas alam semesta. Dewa-Dewa atau tuhan tersebut melinggih (berstana) di setiap benda yang ada di alam semesta ini. Dari keyakinan tersebut maka umat hindu memiliki hari raya hari raya tertentu untuk menghormati dewa yang melinggih di dalam suatu benda tersebut. Dan juga di setiap hari rayanya umat Hindu akan mempersembahkan sesajen atau yang lebih dikenal di bali sebagai banten kepada dewa yang melinggih di tempat-tempat tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dewata berarti  dewa, sifat dewa, atau kedewaan. Jadi “pulau  dewata” mengandung arti  pulau  yang berhubungan dengan  sifat dewa atau sifat kedewaan. Penduduk  Bali sangat kuat berpegang pada ajaran agama Hindu yang mempercayai adanya tiga dewa atau Tri Murti yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa ketiga dewa tersebut merupakan dewa sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur. Selain itu masyarakat Hindu Bali juga memiliki kepercayaan akan Animisme yaitu percaya akan roh-roh leluhur, Dinamisme yaitu kepercayaan akan alam gaib dan Totemmisme yaitu kepercayaan akan kekuatan-kekuatan yang ada di alam semesta. Jadi akibat dari kepercayaan tersebut maka umat Hindu akan selalu melakukan dan mempersembahkan yadnya kepada Tuhan yang melinggih (berstana) di tempat-tempat yang dianggap suci atau angker. Selain hal diatas Kenapa di Bali juga disebut sebagai Pulau Dewata karena di Bali masyarakatnya melaksanakan Panca Yadnya.
Panca Yadnya adalah lima jenis karya suci yang diselenggarakan oleh umat Hindu di dalam usaha mencapai kesempurnaan hidup. Adapun Panca Yadnya atau Panca Maha Yadnya tersebut terdiri dari:


1.      Dewa Yadnya.
Ialah suatu korban suci/ persembahan suci kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan seluruh manifestasi- Nya yang terdiri dari Dewa Brahma selaku Maha Pencipta, Dewa Wisnu selaku Maha Pemelihara dan Dewa Siwa selaku Maha Pralina (pengembali kepada asalnya) dengan mengadakan serta melaksanakan persembahyangan Tri Sandhya (bersembahyang tiga kali dalam sehari) serta Muspa (kebaktian dan pemujaan di tempat- tempat suci). Korban suci tersebut dilaksanakan pada hari- hari suci, hari peringatan (Rerahinan), hari ulang tahun (Pawedalan) ataupun hari- hari raya lainnya seperti: Hari Raya Galungan dan Kuningan, Hari Raya Saraswati, Hari Raya Nyepi dan lain- lain.
2.      Pitra Yadnya.
Ialah suatu korban suci/ persembahan suci yang ditujukan kepada Roh- roh suci dan Leluhur (pitra) dengan menghormati dan mengenang jasanya dengan menyelenggarakan upacara Jenasah (Sawa Wedana) sejak tahap permulaan sampai tahap terakhir yang disebut Atma Wedana. Adapun tujuan dari pelaksanaan Pitra Yadnya ini adalah demi pengabdian dan bakti yang tulus ikhlas, mengangkat serta menyempurnakan kedudukan arwah leluhur di alam surga. Memperhatikan kepentingan orang tua dengan jalan mewujudkan rasa bakti, memberikan sesuatu yang baik dan layak, menghormati serta merawat hidup di harituanya juga termasuk pelaksanaan Yadnya. Hal tersebut dilaksanakan atas kesadaran bahwa sebagai keturunannya ia telah berhutang kepada orangtuanya (leluhur) seperti:
    1. Kita berhutang badan yang disebut dengan istilah Sarirakrit.
    2. Kita berhutang budi yang disebut dengan istilah Anadatha.
    3. Kita berhutang jiwa yang disebut dengan istilah Pranadatha.
3.      Manusa Yadnya.
Adalah suatu korban suci/ pengorbanan suci demi kesempurnaan hidup manusia. Di dalam pelaksanaannya dapat berupa Upacara Yadnya ataupun selamatan, di antaranya ialah:
    1. Upacara selamatan (Jatasamskara/ Nyambutin) guna menyambut bayi yang baru lahir.
    2. Upacara selamatan (nelubulanin) untuk bayi (anak) yang baru berumur 3 bulan (105 hari).
    3. Upacara selamatan setelah anak berumur 6 bulan (oton/ weton).
    4. Upacara perkawinan (Wiwaha) yang disebut dengan istilah Abyakala/ Citra Wiwaha/ Widhi-Widhana.
Di dalam menyelenggarakan segala usaha serta kegiatan- kegiatan spiritual tersebut masih ada lagi kegiatan dalam bentuk yang lebih nyata demi kemajuan dan kebahagiaan hidup si anak di dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lain- lain guna persiapan menempuh kehidupan bermasyarakat. Juga usaha di dalam memberikan pertolongan dan menghormati sesama manusia mulai dari tata cara menerima tamu (athiti krama), memberikan pertolongan kepada sesama yang sedang menderita (Maitri) yang diselenggarakan dengan tulus ikhlas adalah termasuk Manusa Yadnya.
  1. Resi Yadnya.
Adalah suatu Upacara Yadnya berupa karya suci keagamaan yang ditujukan kepada para Maha Resi, orang- orang suci, Resi, Pinandita, Guru yang di dalam pelaksanaannya dapat diwujudkan dalam bentuk:
    1. Penobatan calon sulinggih menjadi sulinggih yang disebut Upacara Diksa.
    2. Membangun tempat- tempat pemujaan untuk Sulinggih.
    3. Menghaturkan/ memberikan punia pada saat- saat tertentu kepada Sulinggih.
    4. Mentaati, menghayati, dan mengamalkan ajaran- ajaran para Sulinggih.
    5. Membantu pendidikan agama di dalam menggiatkan pendidikan budi pekerti luhur, membina, dan mengembangkan ajaran agama.
5.      Bhuta Yadnya.
Adalah suatu korban suci/ pengorbanan suci kepada sarwa bhuta yaitu makhluk- makhluk rendahan, baik yang terlihat (sekala) ataupun yang tak terlihat (niskala), hewan (binatang), tumbuh- tumbuhan, dan berbagai jenis makhluk lain yang merupakan ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa. Adapun pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya ini dapat berupa: Upacara Yadnya (korban suci) yang ditujukan kepada makhluk yang kelihatan/ alam semesta, yang disebut dengan istilah Mecaru atau Tawur Agung, dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan, kelestarian antara jagat raya ini dengan diri kita yaitu keseimbangan antara makrokosmos dengan mikrokosmos.
Di dalam pelaksanaan yadnya biasanya seluruh unsur- unsur Panca Yadnya telah tercakup di dalamnya, sedangkan penonjolannya tergantung yadnya mana yang diutamakan.
Melauli Panca Yadnya inilah masyarakat Hindu Bali memohon keselamatan dan kedamaian di dunia. Jadi Sebutan ‘Pulau Dewata’ bukan saja karena alamnya yang indah dan banyak pura tempat persemayaman para dewa. Tetapi lebih pada cerminan kondisi masyarakat Bali yang sangat religius dan kehidupannya penuh nilai-nilai keagamaan yang suci.

B.     Bali layak mendapat julukan Kota Konferensi.
Sejak lebih 50 tahun terakhir, ibu kota Pulau Bali ini sudah sering dan terus menerus dipilih sebagai tempat seminar, rapat, sidang, munas, kongres, dan sejenisnya, baik untuk tingkat nasional maupun internasional, baik yang diselenggarakan oleh partai politik maupun organisasi profesi.
Konferensi penting pertama yang berlangsung di Denpasar adalah Konferensi Denpasar. Konferensi yang diprakarsai oleh Belanda ini dilaksanakan pada tanggal 18-24 Desember 1946. Bali Hotel di Jalan Veteran merupakan tempat konferensi ini dilaksanakan. Itulah satu-satunya fasilitas memadai dan bertaraf internasional pada saat itu. Bali Hotel dibangun oleh Belanda pada tahun 1928 sebagai hotel mewah pertama di Pulau Dewata.  Konferensi Denpasar merupakan rangkaian dari Konferensi Malino yang berlangsung, 17-20 Juli 1946. Keduanya dilaksanakan Belanda untuk mengotak-atik strategi politik pecah-belah agar mereka bisa kembali menjajah Indonesia yang sudah merdeka tahun 1945. Pemerintah kolonial Belanda secara de facto hanya mau mengakui otoritas kaum Republik atas Sumatra, Jawa, dan Madura. Daerah-daerah lainnya, termasuk Bali, tidak diakui kemerdekaannya alias berada di bawah kekuasaan Belanda. 
Dari sanalah kiranya Bali mendapat inspirasi untuk mempopulerkan ambisinya menjadi 'Bali sebagai Pulau Taman', walaupun belum sepenuhnya terwujud sampai sekarang.  Ada banyak lagi pertemuan nasional dan internasional di Denpasar atau Bali termasuk yang kemudian diadakan di kawasan Kuta dan Nusa Dua setelah hotel-hotel di sana rampung. Pertemuan itu biasanya menghasilkan deklarasi, namanya pun kerap disebut dengan Deklarasi Bali. Pertemuan OPEC dan ASEAN yang diliput wartawan dunia membuat Bali mendapat promosi pariwisata cuma-cuma. Ini jelas merupakan keuntungan yang tak ternilai harganya. 
Secara ekonomi, keuntungan akan dirasakan sektor pariwisata dan transportasi. Dalam sekali kongres, bisa dibayangkan, berapa ratus juta atau milyar uang dikucurkan ke lokasi konferensi. Para pengelola hotel, restoran, dan bahkan sopir taksi pun akan ikut menikmati. Kabarnya, saat ada kongres atau konferensi di Bali permintaan atas CO2 alias cewek-cewek orderan pun meningkat. Mumpung berbagai fasilitas akomodasi, transportasi (khususnya udara), dan magnet Bali yang begitu komplet sebagai daerah tujuan wisata, Denpasar mestinya mengibarkan diri dengan tegas dan mantap sebagai kota konferensi, kota kongres, atau kota munas.  Hanya saja, komitmen untuk menjadi kota konferensi harus dipersiapkan dengan mantap agar peserta benar-benar puas atas fasilitas yang ada sehingga tujuan hajatan mereka tercapai.
Berikut event-event yang  berlangsung di Bali:
1.                           Internasional Teknik Industri dan manajemen Operasi (IEOM) 2014

http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/disparda/ind/image/IEOM%202014%20Conference.pngTenggang waktu penerimaan : 31 Agustus 2013 ( Extended)
Teknik Industri dan Manajemen Operasi ( IEOM ) Forum menyelenggarakan Keempat " Konferensi Internasional tentang Teknik Industri dan Manajemen Operasi " yang akan diselenggarakan di 07-09 Januari 2014 di Bali , Indonesia . Konferensi ini bertujuan untuk menyediakan forum bagi para akademisi , peneliti dan praktisi untuk bertukar ide dan perkembangan terakhir di bidang Teknik Industri dan Manajemen Operasi . Konferensi ini juga diharapkan dapat menumbuhkan jaringan , kolaborasi dan upaya bersama antara para peserta konferensi untuk memajukan teori dan praktek serta untuk mengidentifikasi tren utama dalam Teknik Industri dan Manajemen Operasi. Institute of Industrial Engineers ( IIE ) , Lembaga Riset Operasi dan Ilmu Manajemen ( menginformasikan ) dan Manajemen Ilmu / Manajemen Operasional Society of Malaysia bersifat teknis co - spons 2014 IEOM Bali Conference .
The Boeing Company adalah salah satu sponsor perusahaan. Semua kertas penuh akan dikenakan dua kali lipat buta peer review . Makalah yang diterima akan diterbitkan dalam Prosiding CDROM dan diindeks di INSPEC dan EBSCO . Proses juga akan diajukan untuk indeksasi oleh Scopus dan Ei Compendex . Makalah konferensi terpilih akan diterbitkan dalam edisi khusus jurnal internasional .

2.      KONFERENSI TAHUNAN IFATCA 2014
http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/disparda/ind/image/logo.png
FATCA memungkinkan anggotanya partisipasi aktif sepanjang tahun melalui berbagai Komite tetap, dan di samping itu ada Konferensi Tahunan yang diadakan setiap musim semi yang dihadiri oleh mayoritas Asosiasi Anggota.
Konferensi IFATCA adalah platform yang paling tepat untuk komunikasi langsung antara Asosiasi Anggota, dan untuk pertukaran ide dan pengalaman dalam Federasi secara inter-regional. Tujuan dasar dari sebuah Konferensi Tahunan IFATCA adalah untuk meninjau kegiatan Federasi sejak Konferensi Tahunan sebelumnya dan untuk menentukan kebijakan yang harus memandu pekerjaan sampai Konferensi reguler berikutnya. Ini juga merupakan kesempatan untuk meninjau pengelolaan administrasi Federasi relatif terhadap tindakan yang diperlukan dari Federasi.


3.      Geologi Asia Timur, Teknologi Eksplorasi dan Pertambangan, Bali 2013

http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/disparda/ind/image/Geology%202013_jpg%202.JPG
Tanggal: 25 Mei - 1 Juni 2013
Lokasi: Sanur Paradise Plaza Hotel, Jalan Hang Tuah 46, Sanur
Geoscientists Symposia (GS) dan Australian Institute of Geoscientists (AIG) menjadi tuan rumah sebuah simposium tentang teknologi pertambangan dengan kursus singkat di Paradise Plaza Hotel dan lokakarya lapangan di Lombok. Perdagangan bilik menampilkan teknologi terbaru dalam komersial untuk membantu dalam menemukan generasi berikutnya dari tambang juga tampil.
4.      Biznet Bali International Triathlon 2013
Tanggal: 23 Juni 2013
http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/disparda/ind/image/Biznet-Bali-Triathlon.jpg
Lokasi: Four Seasons Resort di Jimbaran Triathlon bergengsi kembali tahun ini di Jimbaran, dan akan menampilkan Perenang 1,5 km Olimpiade, naik sepeda 40 km dan lari 10km serta Sprint 500m berenang, naik sepeda 20km dan 5 km lari ke garis finish di Teluk Jimbaran yang indah.
5.      Asosiasi Profesional Surfing (ASP)
http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/disparda/ind/image/Surfing@Keramas%20Beach.jpg
Asosiasi Profesional Surfing (ASP) telah resmi disetujui Oakley Pro Bali diadakan di pantai Keramas sebagai bagian dari ASP World Championship (WCT) untuk 2013. Acara di Bali akan menjadi tanggal 5 10 kegiatan untuk ASP World Tour Championship, yang mewakili acara tur pertama elit di Indonesia sejak Rip Curl Pro Cari diadakan pada tahun 2008.
6.      Miss World 2013 ( September 2013 )
http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/disparda/ind/image/Miss%20World.jpg
Mimpi Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan kontes kecantikan berkelas dunia akan segera terwujud. Bali dipilih menjadi lokasi perhelatan Miss World 2013.
Pulau Dewata dipilih menjadi lokasi Miss World karena sudah dikenal masyarakat di dunia. Selain itu, keinginan untuk menikmati keindahan alam dan keragaman budaya di Bali menjadi alasan pemilihan tersebut. Ajang pemilihan Miss World berlangsung selama sebulan pada September 2013. Ajang tersebut diikuti 131 duta wanita cantik dari berbagai negara di belahan dunia. Pastika berterima kasih karena Bali dipilih menjadi tuan rumah event internasional dan masyarakat akan sangat mendukung ajang dunia tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar